Rabu, 02 Maret 2016

Budaya Sunda Diterlantarkan di Tatar Sunda



Ciamis.BEDAnews  -

Fenomena Taman Raflesia (maskot Ciamis), nama Ciamis dianggap keluar dari ruh Kegaluhan, Tatar Galuh kenapa berubah jadi Ciamis, Tugu Raflesia (bunga bangkai) kenapa di jadikan maskot dan berdiri gagah di tengah Taman yang dinamakan Taman Raflesia tepat di Puseur Dayeuh / tengah Kota.


Itulah sedikit pertanyaan yang selalu masyarakat & tokoh Tatar Galuh pertanyakan hingga  beberapa kelompok warga yang tergabung dalam Forum Sunda Galuh Untuk Persada (FSGUP) beraksi.

Klimaksnya, FSGUP mengadakan aksi diawali melilitkan kain hitam pada puncak Tugu Raflesia diiringi atraksi Doger pengamen jalanan, berlanjut mengadakan Dengar Pendapat dengan anggota Fraksi - fraksi DPRD Ciamis diruang Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua 1 DPRD, Yana D Putra.

Koordinator FSGUP, Anton Rahanto mengatakan sengaja Doger jalanan di sertakan dalam aksinya sebagai bukti kongkrit Budaya sunda terlantarkan di Tatar Sunda sendiri, kepada BEDAnews.com, Anton mengatakan dililitkannya selendang berwarna Hitam di Tugu Raflesia adalah simbol Jati diri Sunda Galuh harus di mumule, dirumat bukannya di singkirkan dan digantikan Bunga Bangkai yang bernama Kafir Kolonial (Raflesia. Red) yang di ciamis sendiri tidak pernah tumbuh.
Dengar Pendapat berjalan sempat memanas karena tidak di hadiri Ketua DPRD Ciamis, namun selanjutnya melalui jubirnya (anton Rahanto, U Haeruman, Andi A Fikri) FSGUP menyampaikan paparan & tuntutan yang diakui murni dari sanubari gejolak mereka dari situasi Ciamis yang berkembang untuk mengembalikan fitroh budaya yang menghargai sejarah Luhung Galuh,tanpa ditunggangi kepentingan politik diantaranya, Pemerintah harus segera mengganti simbol Taman Raflesia, mengeluarkan PERDA pemakaian pakaian adat sunda di lingkungan PNS di Kabupaten Ciamis, mendata dan mengembalikan aset-aset daerah seperti Situs, cagar budaya, aksara Sunda Kawali dalan rangka peningkatan nilai luhur budaya sunda, memPERDAkan pembelajaran Bahasa Sunda di sekolah - sekolah.
Ada esensi filsafat ketika Raflesia / bunga bangkai berbau busuk berdiri kokoh di puseur dayeuh maka Ciamis busuk, hingga melupakan nilai kegotong royongan, perinsif dasar budaya yang tidak boleh dilupakan, ujar Andi.
Ada kemistri antara Anggota Dewan dengan FSGUP, seperti yang terjadi dalam acara tersebut hingga dari Fraksi Golkar, Ganjar M Yusuf melontarkan karena banyaknya agenda issu setahun lalu itu terlalaikan dan mengusulkan dibentuk Pansus Budaya karena dianggapnya Raflesia bukan Khas Karakter Ciamis dan bukan hanya jadi bahasan parsial saja, hayu urang balik ka geusan ngajadi, ujarnya, adalah Andi A Fikri merespon dengan usulan agar dewan sekalian mempansuskan Ciamis dirobah menjadi Kabupaten Galuh juga.
Dengar Pendapat ditutup Pimpinan dengan disepakati akan dibentuk Pansus Budaya dengan bahasan penggantian Nama taman Raflesia serta nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh, dengan sepenuhnya FSGUP memberikan mandat sepenuhnya kepada DPRD Ciamis membahas Galuh secara sistem dan kebijakan, mengganti Raflesia, pun DPRD mengharap keterlibatan Arif dari FSGUP.  (abraham)

1 komentar:

  1. Casino Site Review: No deposit bonus codes, free spins
    Is online casino site legit? — Online casino site kadangpintar with no deposit 카지노사이트 bonus codes can be an excellent opportunity to 바카라 사이트 win real money, especially when

    BalasHapus